blog perempuan|blog kuliner|blog review|blog fashion|blogger bandung|blogger indonesia

4 Jan 2015

Cara Jitu Membuat Anak Gemar Membaca

Buku, adalah jendela dunia membaca adalah kuncinya.  Kutipan yang tertera di belakang sampul buku waktu aku masih duduk di bangku SD itu selalu terekam dalam benakku hingga kini.  Bersyukur sekali aku, walaupun waktu aku masih kecil keluargaku termasuk keluarga yang pas-pasan tapi aku mempunyai banyak kesempatan membaca.  Bukan dari membeli tentu saja, karena saat itu untuk membeli buku cerita anak adalah sebuah kemewahan bagiku dan adik-adikku.  Satu-satunya buku yang dibelikan Ayah adalah buku yang berjudul Lahirnya Kalasrenggi, sebuah buku pewayangan, ceritanya masih berlanjut di buku yang berjudul Dendam Kalasrenggi sampai saat ini aku tak pernah mempunyai kesempatan untuk membacanya, padahal aku masih  penasaran lho dengan lanjutan ceritanya.

Kalau orangtuaku kurang mampu menyediakan fasilitas membaca kepada anak-anaknya, lalu kenapa aku merasa beruntung?  Aku beruntung karena waktu aku kecil tempat tinggalku berdekatan dengan kakak ibuku, suami istri yang keduanya guru.  Mereka memahami betul pentingnya minat baca untuk anak-anaknya.  Mereka banyak berlangganan majalah dan sering sekali belanja buku untuk kedua anaknya.  Otomatis aku yang sering nimbrung di rumahnya tertular semangat membaca mereka.  Mulai dari buku-buku karya Karl May yang para pahlawannya Old Shatterhand  dan Winnetou, Majalah komik Nina sampai serial Bimba yang dulu selipan dari majalah Femina aku baca. Aku juga pembaca setia majalah Hai, majalah Femina, Serial detektif Sherlock Holmes dan semua itu gratis tis tis hehe...

Aku juga beruntung karena selalu dibanjiri majalah bobo bekas oleh sepupu-sepupuku yang lain.  Selain itu karena dulu ibuku pegawai administrasi sebuah sekolah favorit aku pun  beruntung karena sekolah, di sekolah yang mempunyai perpustakaan lengkap hingga aku dengan mudah membaca buku-buku bagus semisal serial detektif anak seperti Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu dan Sapta Siaga. Di sekolah pun teman-teman bertukaran serial Tin Tin, aku pun kecipratan bisa meminjamnya dengan gratis.

Buku - buku karya Kak Azizah dan Teh Fathiya
Dari semua pengalaman masa kecilku, aku sangat memahami pentingnya minat baca untuk anak-anak. Hingga ketika aku menikah dan hamil anak pertama, aku menyiapkan diri dan membekali pengetahuanku agar anak-anakku mencintai buku. Alhamdulillah....perjuanganku tak sia-sia memang, Si Sulung adalah seorang kutu buku, kebiasaannya berimbas dengan tumbuh menjadi seorang penulis cilik yang berbakat (Jiaaah si umi muji anak sendiri hihi...).

Buku Solo Kak Azizah lahir saat ia duduk di kelas lima, di kelas empat tulisannya beberapa kali nangkring di kolom untuk anak-anak sebuah surat kabar dengan tiba-tiba karena aku tidak tahu proses pengirimannya.  Demikian juga dengan si tengah Fathiya, buku antaloginya lahir ketika dia duduk di kelas tiga dan semenjak itu juga ia langganan lolos KPCI (Konfrensi Penulis Cilik Indonesia) tiap tahunnya,di kesempatan terakhirnya karena sudah kelas enam tulisannya pun lolos untuk dibukukan alhamdulillah... Si bungsu diusianya yang ketujuh tahun bulan Desember kemarin, sudah senang menulis berlembar-lembar cerita.  Sementara dua anakku yang kedua dan keempat, laki-laki, tampaknya sedang asyik mengeksplore motorik kasarnya.  Ala kuli hall alhamdulillah...

Tidak bermaksud membanggakan anak sendiri tentu saja, karena masih banyak anak - anak seusianya yang jauh lebih banyak karyanya.  Tetapi niatku untuk sedikit berbagi saja, bahwa dengan kiat-kiat yang aku terapkan bisa membuat anak-anakku senang membaca yang akhirnya menular pada senang menulis juga.

Rak buku dgn buku yg di display dgn jelas akan menarik perhatian anak utk membacanya

Lalu tips apa sajakah yang aku terapkan sehingga anak-anak senang membaca?

* Bacakanlah buku saat anak kita masih dalam kandungan
(Ini hanya kulakukan saat hamil anak pertama saja, karena masih semangat-semangatnya hehe...kasian ya anak-anakku yang lainnya, see beda dengan anak lainnya hasil test psikolog menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan yang sangat tinggi di bidang bahasa dan literasi)

* Bacakan buku anak saat ia masih bayi hingga balita

* Berilah anak kita semenjak usia batita buku-buku dengan banyak gambarnya.  Untuk menghindari buku sobek dan rusak berikan buku dari kain untuk yang masih bayi dan usia setahun ke atas bisa diberikan buku dengan kertas tebal.

 * Sering-seringlah bawa anak ke toko buku besar, sehingga sejauh ia memandang hanya buku saja yang anak kita lihat.

*  Simpanlah buku-buku dimana-mana di rumah kita.  Jadi dimana pun anak kita berada ia akan melihat buku.

*  Simpanlah buku pada rak dengan display yang menarik, sehingga anak selalu tertarik untuk meraih dan kemudian membacanya.

*  Sering-seringlah memberikan buku sebagai hadiah.

*  Kalau kita mampu, berlanggananlah satu atau dua majalah anak.

*  Untuk anak yang belum bisa baca biasakanlah membacakan buku padanya
 
* Berilah contoh kepada anak kita dengan memperlihatkan bahwa kita memiliki banyak waktu untuk membaca, dalam arti setiap waktu luang kita, biarkanlah anak melihat kita sedang membaca atau  menulis.

*  Bukalah taman bacaan , agar kebiasaan membaca menular juga pada anak-anak tetangga disekitar kita. (Sayang sekali... karena sesuatu hal taman bacaanku akhirnya tutup)

* Ajarilah anak kita cara merawat buku, tumbuhkan dibenaknya bahwa buku adalah sesuatu yang berharga. Namun demikian ajarilah mereka juga untuk senang meminjamkan buku atau menyumbangkan buku yang sudah tidak terpakai agar lebih bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan.

*  Bawalah selalu buku kemana pun kita pergi, bila ada waktu senggang bacalah buku itu.

*  Dan tips agar anak suka menulis berilah dia reward kalau berhasil membuat resensi dari buku yang sudah dibacanya.

Mengingat pengalaman masa kecilku, aku memahami betul ada orang-orang yang tidak memiliki kesempatan untuk memiliki buku karena keadaan, sebab itu aku pernah membuat sebuah perpustakaan mini Taman Bacaan Pelangi yang menyediakan buku bacaan untuk dipinjam secara gratis bagi anak-anak disekitar rumah.

Isi saat senggang dengan kegiatan membaca bukan dgn nonton TV misalnya.

Demikianlah sedikit pengalaman, tentang kiat-kiatku membuat anak-anakku senang membaca. Alhamdulillah walau salah satu dari anakku ada yang tidak senang membaca tetapi ini teruji pada keempat anakku.  Semoga bermanfaat ya teman-teman. ^_^




Cimahi, 4 Januari 2015

27 komentar :

  1. wah oke tuh tipsnya mak, mau kucoba buat anakku mski blm bisa baca sih diaa

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah kalau bermanfaat Mak.... bacain aja dulu Mak :) Btw terima kasih sudah mampir :)

    BalasHapus
  3. Si sulung keren mak, kalah daku, segede gini belum punya karya,hadeehhhhh. Makasih tipsnya ya mak idah. :)

    BalasHapus
  4. Alhamdulillah.....sama-sama Mak.... :) Terima kasih sudah mampir :)

    BalasHapus
  5. Keren tipsnya teh , smg Marwah cinta baca jg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah semoga bermanfaat... ^_^ Siip Insya Allah Marwah bakal senang baca soalnya ibunya juga senang baca dan nulis kan hehe...

      Hapus
  6. Dulu Fenny tertarik dengan buku karena kelas jadi satu dengan perpustakaan mini jadi mau bikin perpustakaan mini juga dirumah biar anak-anak tertarik :)

    BalasHapus
  7. Tipsnya berguna banget mbak :) Saya sendiri juga sudah membiasakan anak untuk membaca dari kecil dan saya selalu bilang lebih baik saya bela-belain beli buku daripada beli mainan saja hahaha tapi ya namanya anak-anak ya mbak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya yakinlah pasti sdh pada praktekin tips2 di atas, tips standar kok....Hihi...
      iya mba ank-ank dmana2 senang mainan.... harus seimbang jg sih sama motoriknya klo cuman aspek kognitif jg kurang bagus lah ^_^

      Hapus
  8. Huaaah... memang minat baca itu perlu ditumbuhkan. Kalau bukan orang tua, siapa lagi kan ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siiiip.... betul Mak, tetangga mah ga akan ngopenin hehe....

      Hapus
  9. Dulu, saya suka baca karena kunci perpustakaan SD disimpan di rumah dan kebetulan perpustakaan SD itu letaknya persis di sebelah rumah (maklum, dulu ortu dan saya tinggal di rumah dinas SD). Jadi, setiap hari Minggu, saya dan adik2 saya selalu asyik membaca di situ, kadang ada teman2 yang ikut, tapi dengan syarat bukunya tidak boleh dibawa pulang. Semoga saya bisa membuat taman baca di rumah saya nanti... amiiin.

    BalasHapus
  10. wahh seru banget ...inspiratif mak tipsnya...anak2 memang harus rajin distimulus ya biar membaca menjadi candu..Hmm PR pastinya buat orang tua, kudu suka baca juga xxixi

    BalasHapus
  11. Hhi... sy jg sdh ga punya waktu buat baca akhrnya yg ringan2 aja... kadang majalah bobo yg penting baca hehe...

    BalasHapus
  12. Membiasakan anak membaca buku, akan sangat bagus untuk perkembangan otak.

    BalasHapus
  13. raknya bikin ngenceees....bukunya banyaak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mba Dewi bisa aja ...... ga banyak juga dibanding yg lain ... ala kulli hal alhamdulillah ^_^

      Hapus
  14. Asyiknya bisa baca buku2 dari kecil, meski pinjam... Aku dulu kurang beruntung bisa mendapatkan pengalaman itu. Terima kasih tips2nya Mak... Keren2 banget sampai anak2nya juga udah pada suka nulis & berkarya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mak bersyukur banget... alhamdulillah walau sudah jadi emak beranak lima mah semangat menulisnya menurun drastis hehe....
      sama - sama mak ini mah hanya menuliskan yg semua jg pada udah tahu ya hihi...

      Hapus
  15. Senang ya mbak ida kalau anak-anak sudah terlanjur akrab dengan buku. Azizah dan fatiyyah kereeen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah.... Aamiin Allohumma Aamiin semoga keren betulan ^_^

      Hapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir dan silakan tinggalkan jejak ^_^